Kajen (12/5) – Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda mengadakan opening aktivitas tahun akademik 2024/2025 dan Pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qadir Al-jailani di Auditorium Pesantren Maslakul Huda. Dalam kesempatan tersebut, hadir Pengasuh Pesantren Maslakul Huda, KH. Abdul Ghaffar Rozin didampingi istri beliau, ibu Nyai Hj. Tutik Nuril Jannah, beserta segenap jajaran muhadir dan seluruh santri aktif Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda.
Acara tersebut dimulai dengan pembacaan manaqib yang dipimpin oleh Bapak K. Ahmad Turmudzi. Kemudian dilanjutkan sambutan singkat dari mudir Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda, Bapak KH. Wakhrodi, M.S.I. Dalam sambutannya, beliau melaporkan kepada pengasuh bahwa pada tahun ini terdapat total 44 santri baru, 33 diantaranya santri banin dan 11 sisanya adalah santri banat. Beliau juga menyampaikan 39 santri dari keseluruhan santri baru, sudah datang ke pondok pesantren Maslakul Huda dan telah mengikuti rangkaian acara Tabassam yang dilaksanakan pada 08 Mei 2024 kemarin.
Setelah sambutan singkat dari mudir, Acara dilanjutkan dengan tausiyah dari KH. Abdul Ghaffar Rozin kepada santri-santri Ma’had Aly. Beliau mengingatkan kembali bahwa keberadaan Ma’had Aly adalah sesuatu yang istimewa, namun kadang-kadang para santri tidak mengetahui dan menyadari bahwa dirinya istimewa sehingga memperlakukan dirinya secara biasa-biasa saja. Ma’had Aly merupakan suatu lembaga yang diidam-idamkan untuk menjadi sebuah lembaga yang mereproduksi ulama’. Menyiapkan ulama’-ulama’ baru mengganti ulama’-ulama’ lama yang mulai berguguran dan mulai langka di Indonesia.
Beliau juga menjelaskan bahwa santri adalah bakal calon ulama’. Para santri dari awal harus sudah mulai berpikir, bersikap dan bertindak sebagaimana ulama’. Dalam artian, tidak pernah berhenti dalam menggali ilmu dan menganalisa persoalan-persoalan sosial. Selain itu, santri juga harus senantiasa menghubungkan dirinya dengan hal-hal yang sifatnya transendental kepada Allah, serta selalu mengaplikasikan teks yang dipelajari ke dalam konteks yang dihadapi. Cara bertindak sebagaimana ulama’ adalah selalu menyikapi segala sesuatu yang hadir secara positif. Bersamaan dengan bersikap yang selalu mengayomi semua pihak yang berhubungan dengan kita.
Beliau pun menghimbau kepada semua pihak di Ma’had Aly termasuk para santri untuk mengembangkan jejaring keilmuan, dan tidak tanggung-tanggung dalam mengembangkan keilmuan. Mengambil setiap kesempatan yang ada dan bersikap asertif. Mengadakan muhadlarah khusus untuk Muhadir sebagai upaya meningkatkan keilmuan, sehingga sistemisasi betu-betul terjadi di Ma’had Aly. Diakhir penyampaian nya, beliau membuka tahun akademik 2024/2025 dengan bacaan surat Al-Fatihah.
Acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh KH. Saifur Rohman, dilanjutkan dengan ramah tamah sebelum benar-benar berakhir, disertai mushofahah santri baru Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda kepada pengasuh.
Pewarta, Isnaini (Departemen Jurnalistik dan Media HIMAM)