Lima puluh tujuh tahun yang lalu, atau sekitar tahun 1381 H, Sang Maestro Fiqh dari desa Kajen, Kiai Sahal Mahfudz kembali mendermakan salah satu karyanya yang bernama al-Tsamarat al-Hajiniyyah kepada para pecinta ilmu fiqh. Karya yang disajikan dalam bentuk bait-bait syair ini mengupas tentang ragam kode dan istilah-istilah fiqh yang banyak bertebaran pada kitab-kitab fiqh syafi’iyyah.
Sebagaimana karya-karya Kiai Sahal yang lain, karya ini juga digoreskan oleh Kiai Sahal saat masih nyantri di Pesantren Sarang di bawah bimbingan Kiai Zubair Dahlan. Jika dirujuk pada sedikit pintasan autobiografi pribadinya, Kiai Sahal kala itu berarti telah mencapai usia duapuluh delapan tahun. Sebuah bilangan usia yang cukup layak untuk dihadapkan dengan bapak calon mertua di majelis akad nikah. Meskipun demikian karya yang jumlah baitnya sesuai dengan jumlah angka yang termaktub dalam kalimat “haaka qilaadatan” ini – sebagaimana yang dituliskan oleh Kiai Sahal sendiri – berhasil beliau selesaikan dalam waktu kurang lebih seminggu.
Tentu saja hal ini merupakan capaian yang sangat luar biasa. Karena secara tidak langsung melalui karya ini dapat dimengerti bahwa Kiai Sahal telah mencapai garis finish sebagai seorang jawara dalam berbagai lintasan bidang keilmuan. Ilmu nahwu, ilmu shorof, ilmu balaghoh dan sudah barang tentu ilmu arudl’ berhasil dikhatamkan oleh Kiai Sahal dengan baik dan sempurna.
al-Tsamarat al-Hajiniyyah merupakan buah-buahan segar Desa Kajen yang sengaja dihidangkan oleh Kiai Sahal untuk menjamu para petualang sejati ilmu fiqh. Dengan tujuan agar mereka siap dan tidak gagap dalam memasuki belantara ilmu fiqh yang sangat luas dan rimbun. Hingga pada akhirnya muncullah maestro-maestro baru dalam bidang ilmu fiqh yang senantiasa tanggap dan bijak dalam memberikan solusi fiqhy kepada umat.
Dan di dalam karya ini pula Kiai Sahal menuliskan seberkas kisah tentang kepergian ayahanda dan kakeknya tercinta Kiai Mahfudz dan Kiai Abdussalam untuk selamanya. Kisah kepergian yang telah mewariskan sikap keteguhan dalam berprinsip yang terpatri kuat pada jiwa Sahal muda hingga akhir hayatnya.
أتى نظمه سهلا هنيئا وسائغا # مبينا وشارحا لما من إشارات
كتاب له معنى عظيم في فنه # فأنعم بمكتوب حوى من إيضاحات
فلا بد من علم أتاه منشيئه # ومن رام فهمه أتى بالعزيمات
وأعلاه ربنا فراديس جنات # أيا سعد من فيها بنيل البشارات
كتبه من يسمى بأحب الأسماء إلى الله وأصدقها