Kita adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan sempurna. Maka, sudah seharusnya bagi kita untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, salah satunya dengan menjaga pola makanan yang sehat. Karena dengan adanya nikmat sehat yang telah diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya, kita akan mampu melaksanakan ibadah dan segala perintah-Nya secara maksimal. Dengan adanya nikmat sehat, kita juga akan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan keseharian kita.
Allah SWT. telah mengajarkan pada umat-Nya untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seperti mengonsumsi buah dan sayuran. Allah SWT. telah berfirman dalam Q.S Ar-Ra’du ayat 4 “Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman- tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” Selain itu, di Q.S An-Nahl ayat 14, Allah SWT. juga berfirman “Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan).”
Nabi Muhammad mengharapkan umatnya sebagai umat yang sehat sebagaimana dalam salah satu hadis yang mengatakan “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan,” (HR. Muslim). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga fisik tetap kuat adalah dengan menjaga pola makan yang sehat agar dapat membentuk karakter mukmin yang kuat sebagaimana dicintai oleh Allah.
Namun, perubahan gaya hidup di era globalisasi ini telah mengaruhi pola makan seseorang dan memaksa untuk mengonsumsi makanan cepat saji yang berkalori tinggi, seperti junk food. Hal ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang serba cepat, sehingga mereka tidak lagi peduli pada makanan yang dikonsumsinya. Akibatnya, terjadi peningkatan penyakit obesitas di negara berkembang. Makanan yang tidak sehat, tinggi kalori, dan tinggi lemak adalah faktor penting penyebab penyakit obesitas tersebut. Tidak hanya itu, banyak penyakit yang berkembang di masyarakat yang berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hingga kanker.
Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan memeang memiliki kedudukan yang cukup penting untuk menopang tercapainya kebaikan dan keselamatan bagi umat manusia didunia. Alquran sebagai kitab suci dan hadis Rasulullah saw. merupakan petunjuk bagi semua makhluk Allah. Kedua hal tersebut mengandung banyak hal tentang ajaran islam yang berkaitan langsung dengan kesehatan manusia. Dalam beberapa ayat Alquran sebenarnya telah dijelaskan tentang keinginan manusia untuk medambakan kebaikan dalam segala aspek kehidupan baik secara fisik maupun mental.
Merawat tubuh agar sehat bisa dengan berbagai cara, seperti menjaga kebersihan, olahraga, istirahat cukup, tidak stres, makan makanan yang halal dan thoyyib. Cara-cara tersebut sudah dianjurkan Allah SWT., misalnya dalam hal menjaga kebersihan, kita telah diperintahkan Allah SWT. pada al-Qur’an Surat Al Muddatsir : 4-5 “Dan pakaianmu bersihkanlah dan perbuatan dosa tinggalkanlah”. Rosulullah juga memberikan contoh bahwa beliau setiap pagi hari bersiwak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi. Olahraga adalah aktifitas yang dianjurkan bagi kesehatan. Tidak stres identik dengan jiwa yang tenang yang terdapat pada hati yang tenang, bisa dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.
Menjaga kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi makan dan minum yang halal dan thoyyib merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Makanan yang halal dan thoyyib artinya makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam, menurut jenis makanan dan cara memperolehnya. Halal dalam pemahaman fuqaha adalah halal dari segi zatnya dan prosesnya. Disebut thoyyib juga jika makanan tersebut aman, baik, dan tidak menimbulkan masalah apapun jika dikonsumsi, baik jangka pendek maupun jangka panjang dan dapat memberi manfaat bagi tubuh. Sesuai dengan firman Allah SWT. : “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi…”(QS. Al Baqarah, 2:168). Adapun ketentuan makan dan minum yang cukup juga dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 31: “…makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan…” artinya, makan dan minum yang cukup, dijelaskan untuk tidak berlebihan.
Muslim hanya boleh mengkonsumsi makanan yang halal dan thoyyib (baik). Makanan yang harus kita hindari yaitu makanan yang haram. Berikut contoh makanan haram dari segi zatnya adalah bangkai ataupun daging hewan yang disembelih tanpa mentebut nama Allah SWT. (kecuali bangkai ikan dan belalang), khamr, babi, binatang buas bertaring, binatang pemakan kotoran, darah, dan sebagainya. Makanan yang haram dari segi prosesnya, contohnya makanan yang diperoleh dengan cara haram seperti korupsi dan lain lain. Jadi pastikan apapun yang masuk ke dalam tubuh kita adalah produk-produk yang halal dan thoyyib.
End notes:
Kusuma Inra, Diet Ala Rasulullah, Jakarta: Qultum Media 2017.
Lathifah Mida, Rahasia Pola Makan Nabi Muhammad: Plus Menyingkap Misteri Buah- Buahan Yang Diabadikan Dalam al- Qur’an, Yogjakarta: Sabil,
2012.
_________________________
Kontributor: Alif Luthfiyatun Nadhifah, santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda semester V