Menyiapkan Pesantren untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045

Artikel, Essay, Kolom Santri1094 Dilihat

PENDAHULUAN

Dalam rangka menyambut Indonesia emas tahun 2045, bangsa Indonesia harus meningkatkan mutu pendidikan jangka panjang dan berkelanjutan demi terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu berdaya saing dengan bangsa-bangsa lain guna meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Dengan meningkatkan mutu pendidikan akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap capaian pembangunan nasional. Seperti misalnya, mutu pendidikan akan berpengaruh pada bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik.
Di antara cita-cita dan impian bangsa Indonesia sesuai visi Indonesia emas tahun 2045 sebagaimana yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) adalah bangsa Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur. Setidaknya ada 4 (empat) pilar yang menjadi penunjang suksesnya visi tersebut, yaitu; Pertama, pembangunan SDM dan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Kedua, perkembangan ekonomi berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan. Keempat, pemetaan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Dalam Document Sustainable Development Goals (SDGs) yang di mana Indonesia juga telah ikut andil dalam menyetujui nya, salah satu poin utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan secara global. Sebagai bentuk implementasi persetujuan tersebut, Presiden telah menetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 59 Tahun 2017 mengenai Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, diantaranya dengan menetapkan tujuan global pendidikan yaitu “Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat semua manusia.”. Sehingga dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut salah satunya bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan SDM nya. Hal tersebut bisa tercapai dengan menempatkan kualitas pendidikan (Quality education) sebagai dasar danpondasi utama nya. Dalam dunia global, diantara hambatan dalam kemajuan pendidikan adalah belum sinkronnya grand design atau blue print perencanaan jangka panjang yang bersifat strategis dan visioner mengikuti tren global. Sehingga hal tersebut berdampak (impact) terhadap perkembangan pola dan sistem pendidikan di Indonesia yang melaju tanpa dasar dan lebih cenderung pragmatis serta berorientasi jangka pendek dan tidak visioner.
Pada momentum Indonesia emas tahun 2045, bangsa Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang tentunya harus direspon dengan sebaik mungkin. Salah satu nya dengan meningkatkan pendidikan yang berkualitas tinggi (high quality). Pendidikan menjadi kunci dalam memanage bonus demografi tersebut. Tanpa adanya pendidikan yang berkualitas tinggi, bangsa Indonesia tidak akan mampu menciptakan SDM yang unggul sesuai visi Indonesia emas tahun 2045.
Salah satu lembaga yang menjadi kunci pendidikan Indonesia ialah pesantren. Sebab, pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan sejak abad ke-15 hingga saat ini masih tetap eksis. Pesantren menjadi satu-satunya institusi pendidikan pribumi yang memberikan kontribusi sangat besar dalam membentuk masyarakat melek huruf (literacy) dan melek budaya (cultural literacy). Pesantren saat ini juga diharapkan mampu menyiapkan santri-santrinya dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Pemerintah sendiri telah mendukung pesantren dalam peningkatan mutu pendidikan nya sebagaimana dalam Perpres No. 82 Tahun 2021 yang mengatur tentang dana abadi pesantren, yaitu dana yang dialokasikan khusus untuk pesantren dan bersifat abadi untuk menjamin keberlangsungan pengembangan pendidikan pesantren. Setidaknya, ada dua bentuk kontribusi pesantren untuk sistem pendidikan di Indonesia. Pertama, melestarikan dan melanjutkan sistem pendidikan masyarakat yang tetap mempertahankan culture keIndonesiaan. Kedua, menjadikan sistem demokratis sebagai sistem pendidikan dan mengubah sistem aristokrasi dalam sistem pendidikan.
Pesantren sebagai salah satu penyelenggara pendidikan Indonesia memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan SDM yang unggul sesuai visi Indonesia emas tahun 2045. Pertumbuhan dan perkembangan pesantren saat ini sangatlah cepat, hal ini ditopang dengan besarnya kepercayaan masyarakat terhadap mutu pendidikan pesantren. Tercatat dalam data Emis Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI, total lembaga pendidikan pesantren di seluruh Indonesia sebanyak 30.494 pesantren dengan total santri 4.373.694. Melihat data ini tentu tantangan pesantren dalam menyiapkan santri-santri yang unggul dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045 sangatlah besar. Lantas bagaimanakah peran dan tantangan sui generis pesantren dalam menyiapkan santri-santri yang unggul menyongsong Indonesia emas 2045 ?. Tulisan ini mengupas tentang bagaimana peran sui generis pesantren dalam menyiapkan santri-santri yang unggul menyongsong Visi Indonesia emas 2045.

Definisi dan Makna Pesantren

Dalam pengertian yang diungkapkan oleh Imam Zarkasyi bahwa pesantren ialah suatu lembaga pendidikan agama (Islam) yang menggunakan sistem pondok (asrama), kiai sebagai sentral figurnya, masjid sebagai tempat pusat pelaksaan kegiatan, serta santri yang mengikuti pengajaran agama (Islam) dari kiai sebagai pokok kegiatan nya. Singkatnya pesantren juga bisa diartikan sebagai laboratorium (miniatur) kehidupan dan juga sebagai tempat tempat para santri mempelajari aspek-aspek dalam kehidupan bermasyarakat.
Pesantren sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pembelajaran secara formal maupun non formal mempunyai kedudukan strategis dalam membina, membentuk serta mencetak generasi bangsa yang mampu bersaing di masa modern ini. Pesantren diharapkan mampu mencetak generasi – generasi santri dengan SDM yang unggul serta bisa bersaing dalam dunia global dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Rukun pesantren

Menurut Zamakhsyari dhofier ada 5 (lima) rukun (unsur) yang harus dimiliki oleh sebuah pesantren, yaitu;

  • Kiai, merupakan sebuah gelar yang diberikan kepada seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi mengenai agama (islam). Kiai memiliki tugas dan amanah sebagai penggerak pertumbuhan pesantren, memiliki peranan penting dalam penerapan sistem pembelajaran serta kurikulum pesantren.
  • Asrama (pondok), merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal para santri. Hal ini juga membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainya. Jika lembaga lain hanya menyediakan tempat belajar tanpa ada asrama hunian khusus bagi murid nya, maka pesantren menyediakan hal tersebut, bahkan bukan hanya diperuntukkan sebagai tempat tinggal semata, juga dipergunakan sebagai tempat pengajian dan pembelajaran ilmu agama.
  • Masjid, sebagai sentral tempat ibadah para santri. Dalam pengertian yang lebih luas masjid juga diartikan sebagai pusat pelaksanaan ibadah shalat dan tempat perkumpulan. Seiring berkembangnya zaman, saat ini di dalam pesantren masjid juga banyak difungsikan sebagai tempat belajar-mengajar para santri.
  • Santri, Menurut KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) sebagaimana yang dikutip dalam NU Online, ia mendefinisikan santri sebagai murid kiai yang terdidik dengan kasih sayang menjadi mukmin yang kuat. Kata santri hanya dikhususkan bagi murid yang mencari ilmu dalam dunia pesantren yang tidak ditemukan dalam lembaga selain pesantren
  • Pengajaran Kitab Kuning, merupakan kurikulum tersendiri yang mendapat posisi khusus dan istimewa dalam pesantren. Kitab kuning menjadi faktor utama pembelajaran pesantren sekaligus sebagai karakteristik pembelajaran di dalam pesantren

Tipologi Pesantren

Di tengah arus globalisasi saat ini yang menuntut lembaga pendidikan untuk terus berkembang. Maka tak heran saat ini telah banyak lembaga pendidikan yang mengalami perubahan baik dari segi tipologi maupun substansinya,termasuk pesantren. Jika dulu pesantren hanya dikelompokkan kedalam pesantren salaf dan khalaf maka saat ini tipologi pesantren sudah banyak memiliki perubahan. Ridlwan Nashir dalam buku nya “Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal” mengatakan ada beberapa bentuk pesantren beserta tipologi nya, yaitu;

  • Pesantren Salaf/Klasikal; yaitu pesantren yang menerapkan sistem salaf seperti wetonan/sorogan dan juga menerapkan sistem klasikal (madrasah) salaf.
    Pesantren semi berkembang: yaitu pesantren yang menerapkan sistem klasikal (madrasah) swasta dengan 90 % kurikulum pengajaran agama dan 10% pelajaran umum dan juga menerapkan kurikulum pendidikan salaf seperti wetonan dan sorongan
  • Pesantren berkembang, yaitu pesantren yang hampir sama dengan pesantren semi berkembang, akan tetapi kurikulumnya lebih bervariasi yaitu dengan 70 % kurikulum pelajaran agama dan 30 % pelajaran umum. Juga diterapkan nya madrasah SKB 3 (tiga) Menteri dengan penambahan madrasah diniyah.
    Pesantren khalaf/Modern: yaitu seperti bentuk pesantren berkembang, hanya saja lebih lengkap pendidikan yang ada di dalamnya, antara lain diselenggarakannya sistem sekolah umum dengan penambahan madrasah diniyah (praktik membaca kitab salaf), perguruan tinggi (Universitas/Ma’had Aly) yang dilengkapi dengan sistem takhassus penguasaan bahasa Arab dan Inggris atau bahasa lain nya.
  • Pondok pesantren ideal: yaitu hampir sama dengan pesantren modern hanya hanya saja lembaga pendidikan yang ada didalamnya ada lebih lengkap dalam berbagai bidang seperti bidang perbankan, teknik, pertanian, perikanan dan lainya. Pesantren ideal juga benar-benar sangat memperhatikan kualitasnya dengan tidak menafikan ciri khas kepesantrenan nya yang dirasa sampai saat ini masih relevan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Peran Sui Generis Kurikulum Pesantren

Menyongsong Indonesia Emas 2045
Pesantren tidak hanya bisa dikatakan sebagai pusat pendidikan agama Islam, tetapi juga sebagai tempat meningkatkan mutu SDM generasi bangsa. Pesantren dengan ciri khasnya harus tetap dipertahankan di tengah-tengah kemajuan zaman, dewasa ini semakin banyak bermunculan model lembaga pendidikan mirip dengan pesantren, akan tetapi kehilangan jiwa (ruh) pesantrennya.
Pesantren seringkali juga dikatakan sebagai sentral pembelajaran dan pembentukan karakter dan tidak hanya sebagai sentral pendidikan dan pengajaran agama islam. sebagai tempat pembelajaran Saat ini Sistem pendidikan pesantren sudah banyak berkembang, secara unik banyak pesantren yang menggabungkan ilmu pengetahuan Islam dengan ilmu pengetahuan umum seperti teknologi, dan pengetahuan modern lainnya. Hal ini tentunya sangat penting guna mencetak generasi dengan SDM yang unggul di masa mendatang. Sehingga saat ini sui generis kurikulum pesantren memainkan peran penting dalam mempersiapkan dan menyongsong Indonesia menghadapi tantangan masa depan karena negara Indonesia memiliki tujuan menjadi negara maju pada tahun 2045.
Namun dalam mencetak generasi yang unggul tentu tidak mudah dan harus dilakukan sedini mungkin. Sehingga pesantren harus mempersiapkan hal-hal yang sekiranya mendukung kemajuan pendidikan pesantren. Setidaknya pesantren harus memperhatikan dan menyiapkan beberapa hal berikut guna mencetak generasi dengan SDM unggul sebagaimana Visi Indonesia Emas 2045, diantaranya;
Menyediakan fasilitas memadai, dukungan fasilitas menjadi salah satu kunci keberhasilan proses belajar mengajar saat ini, terlebih kedepan nya zaman akan terus berkembang dan tentu fasilitas pesantren juga harus terus terupdate. Dengan adanya fasilitas-fasilitas pendukung di pesantren tentu akan menjadikan pesantren sebagai pusat pengembangan pendidikan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Dengan adanya fasilitas memadai juga menjadikan pesantren tidak hanya melulu memakai klasikal saja, melainkan dengan menggunakan bahan ajar yang lebih modern tentu dengan tidak meninggalkan ajaran – ajaran pesantren. Hal ini tentu akan menjadi salah satu pendorong pesantren menyongsong Indonesia Emas 2045 nanti.
Inovasi sistem dan kurikulum pesantren, dalam hal ini tentu pesantren diharapkan dapat memiliki inovasi dalam sistem pendidikan yang diterapkan. Pesantren juga diharapkan dapat menyelaraskan kurikulumnya dengan blue print Indonesia Emas 2045. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional memiliki peran dalam mengembangkan sumber daya manusia yang tidak hanya kompeten dalam aspek kognitif tetapi juga dalam aspek spiritual. Santri perlu memiliki ketahanan yang kuat terhadap tantangan modern dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Islam mereka. Dengan menyelaraskan kurikulum pesantren sesuai visi Indonesia Emas 2045, Pesantren dapat melahirkan generasi pemimpin baru yang dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa di berbagai bidang. Selain itu, Kurikulum tersebut juga dapat menjadi cetak biru bagi lembaga pendidikan lain untuk diikuti dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran holistik.
Memetakan potensi (minat bakat) santri, seperti halnya kurikulum merdeka yang diterapkan oleh kementrian pendidikan, budaya, riset dan teknologi (Kemendikbud Ristek) RI yang memberikan akses seluas-luasnya terhadap siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan tujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Hal ini juga juga bisa menjadi salah satu acuan dan juga solusi agar pesantren dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045 tentu dengan tetap tidak meninggalkan nilai-nilai dan ajaran pesantren.

PENUTUP

Pendidikan menjadi salah satu hal yang sangat signifikan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Mutu pendidikan harus dipersiapkan dan ditingkatkan oleh lembaga – lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, termasuk lembaga pendidikan Pesantren. Pesantren sebagai sentral pendidikan agama (islam) yang telah dipercayai masyarakat untuk mencetak generasi-generasi dengan mutu pendidikan yang unggul, berkarakter serta berakhlak mulia. Oleh karena itu, peran pesantren sangatlah penting bagi bangsa Indonesia menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pesantren sendiri dimaknai sebagai tempat hunian para santri untuk belajar dan memperdalam ilmu agama nya. Setidaknya ada 5 (lima) unsur-unsur (rukun) yang membentuk sebuah pesantren, yaitu; kiai, asrama, masjid, santri dan pengajaran kitab kuning. Disamping itu seiring berkembangnya zaman, saat ini tipologi pesantren juga sudah mulai berkembang yang dulunya hanya kita kenal pesantren dengan tipologi salaf dan khalaf saja, maka saat ini sudah berkembang menjadi pesantren salaf,, semi berkembang, berkembang, khalaf (modern) dan ideal.
Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 tentu peran pesantren sangatlah signifikan dalam mencetak generasi dengan mutu pendidikan yang unggul. Untuk itu, agar peran pesantren dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045 dapat dirasakan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia setidaknya pesantren harus memperhatikan beberapa 3 (tiga) poin (hal), yaitu; (1) Menyediakan fasilitas memadai bagi santri-santrinya, (2) Memiliki inovasi baru dalam sistem dan kurikulum nya, (3) Memetakan potensi (minat bakat) para santri nya.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2017. Peta Jalan Generasi Indonesia Emas 2045. hlm. 11.
Rasyid, Abdul. Pesantren dan Bonus Demografi dalam Mewujudkan Santri Unggul 2045 (Studi Wacana Visi Indonesia Emas). (Rabbani: Jurnal Pendidikan Agama Islam. 2022). Volume 03 Nomor 02 hlm. 152.
Qomar, Mujammil. Pesantren dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. (Jakarta: Erlangga. Tt.). hlm. xiii.
John, Cannon. The Oxford Companion to British History. (Oxford University Press: 1962).
Jalaluddin. Kapita Selekta Pendidikan. (Jakarta: Kalam Mulia, 1990), hlm. 9.
Umiarso dan Nur Zazin. Pesantren di Tengah Arus Mutu Pendidikan. (Semarang: RaSAIL Media Group. 2011). 14-15.
Nashir, M. Ridwan. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005).
JDIH BPK RI. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/72974/perpres-no-59-tahun-2017 (diakses pada tanggal 25 Juni 2023 pukul 23.26 WIB).
Kementerian Agama RI. https://ditpdpontren.kemenag.go.id/artikel/peraturan-presiden-nomor-82-tahun-2021-tentang-pendanaan-penyelenggaraan-pesantren- diakses pada 26 Juni 2023 Pukul 22.18 WIB.
Satu Data. https://satudata.kemenag.go.id/dataset/detail/jumlah-pondok-pesantren,-guru,-dan-santri-menurut-provinsi (diakses pada 30 Juni 2023 pukul 08.35 WIB).
Khaeriyah, Ery. Fungsi Masjid dan Peranannya dalam Perkembangan Umat Muslim. https://web.syekhnurjati.ac.id/lp2m/2021/10/07/fungsi-masjid-dan-peranannya-dalam-perkembangan-umat-muslim/ (diakses pada 30 Juni 2023 pukul 09.01 WIB).
Rozali, Ahmad. Definisi Santri Menurut Gus Mus. https://www.nu.or.id/nasional/definisi-santri-menurut-gus-mus-dw7wM (diakses pada 30 Juni 2023 pukul 09.011 WIB).
Sutan. Sui Generis dan Ruhul Ma’had Pesantren. https://tebuireng.online/sui-generis-madrasah-dan-ruhul-mahad-pesantren/ (diakses pada 29 Juni 2023 pukul 15.21 WIB).
Swawikanti, Kenya. Kupas Tuntas Kurikulum Merdeka, Begini Konsep & Implementasinya https://www.ruangguru.com/blog/kurikulum-merdeka (diakses pada 30 Juni 2023 pukul 11.06 WIB).

Oleh: Ima Nur Diana

Santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda Semester 8

Email: immanuna014@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *