Roan; Tradisi Kerja Bakti Ala Pesantren

Roan merupakan sebuah tradisi yang melekat di pondok pesantren, yaitu kerja bakti massal atau yang biasa kita sebut gotong royong membersihkan lingkungan pesantren. Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua santri. Seperti yang dilakukan di asrama putri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda, setiap satu minggu sekali mereka mengadakan roan yang dikoordinir oleh pengurus HIMAM Departemen Rumah Tangga. Biasanya, roan dilaksanakan pada hari Jum’at yang merupakan hari libur kuliah.

Setiap santri mempunyai tugas masing-masing, sebagaimana yang telah ditentukan oleh koordinator roan. Ada yang menyapu halaman, mengepel lantai, menata rak penyimpanan jajan, menguras kamar mandi, membersihkan kamar tamu, membersihkan jemuran, membuang sampah ke TPA, merapikan dapur, mengelap kaca dan masih banyak lagi.

Pelaksanaan roan disambut para santri putri dengan antusias yang tinggi, didukung dengan suasana pagi hari seusai ziarah makam Syekh Ahmad Mutamakkin (Mbah Mutamakkin) dan tak lupa membeli makanan di perjalanan pulang untuk sarapan bersama setelah roan nanti, yang menjadi faktor meningkatnya semangat produktivitas. Semakin cepat dan semangat menyelesaikan tugas roan, semakin cepatlah makan-makan.

Dengan sebegitu rupa upaya para santri dalam menjaga kebersihan, asrama putri ini jauh dari dari tanggapan miring yang mengatakan bahwa pesantren merupakan tempat kumuh, yang penghuninya juga indentik dengan penderita penyakit kulit menular berupa gudik atau scabies. Karena penampakan asrama putri dari luar terlihat asri, bersih, dan terawat dengan baik. Begitu juga dengan bagian dalamnya.

Melalui kegiatan roan rutinan seperti ini diharapkan dapat melatih karakter santri agar disiplin dan menyadari pentingnya kebersihan lingkungan tempat tinggal sehari-hari karena di pesantren kita hidup bersama sama, di bawah atap gedung yang sama, dengan niat yang sama, yaitu mencari ilmu, alangkah baiknya sadar diri memikirkan orang lain dengan tidak seenaknya saja dalam berbuat sesuatu.

Selain bertujuan melatih karakter disiplin santri, roan juga bertujuan membentuk jiwa sosial santri. Karena dalam kegiatan roan, santri juga tertuntut untuk berani bersosial demi sebuah tanggung jawab dan gotong royong dalam meringankan pekerjaan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.


Pewarta : Alina Azkiya Mustafida, santri Ma’had Aly semester II

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *