SANTRI MA’HAD ALY PESANTREN MASLAKUL HUDA BELAJAR MEMBUAT KERUPUK EMBAK
Oleh : Sandi Juliansyah*)
“Santri tidak hanya mahir dalam membaca kitab dan faham akan hal agama, tapi santri juga butuh ilmu-ilmu lainya. Salah satunya ilmu berwirausaha.”
Rabu, 12 Januari 2022.
Santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda mengadakan training skill pembuatan “Kerupuk Embak”. Kali ini training skill yang diselenggarakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang hanya berporos pada pengembangan soft skill para santri. Kepala Departemen Pengembagan Sumber Daya Manusia (SDM), Melly Nurul Fajriyah mengatakan
“Kegiatan ini diadakan sebagai sarana pengembangan hard skill para santri. Santri tidak hanya mahir dalam membaca kitab dan faham akan hal agama, tapi santri juga butuh ilmu-ilmu lainnya. Salah satunya ilmu berwirausaha. Harapannya, adanya pelatihan pembuatan Kerupuk Embak, bisa menjadi bekal alternatif bagi para santri dalam menempuh kehidupan di masa depan manakala tidak mempunyai pekerjaan”.
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Gedung Ma’had aly Pesantren Maslakul Huda pada hari Rabu, (12/01) sekitar pukul 14.00 s/d 16.30 WIB. Aplikator dari kegiatan training skill kali ini adalah Bapak Mega Sri Purnomo, seorang pengusaha Kerupuk Embak asal Purworejo, Pati. Kegiatan ini diikuti oleh santri Ma’had Aly dari kelas I hingga kelas IV, yang kurang lebih berjumlah 112 orang putra dan putri. Walaupun cuaca kurang bersahabat, kegiatan ini berjalan sangat meriah. Para santri Ma’had Aly sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, karena para santri merasa mendapatakan ilmu baru dan menambah wawasan.
Kerupuk Embak, bukan hanya rasanya yang enak, tapi juga unik. Karena kerupuk ini dibuat dengan campuran khas “uyah embak” (garam embak), sehingga dinamakan Kerupuk Embak. Kerupuk Embak terbuat dari campuran tepung terigu, bawang putih, terasi, royco ayam, uyah embak, miwon (sejenis micin) dll. Dalam proses pembuatannya terdapat beberapa tahapan, tahapan pertama adalah menyalakan api dan merebus air, kemudian menyiapkan alat cetaknya, selanjutnya mencampur semua bahan, kemudian bahan yang sudah tercampur dimasukan ke dalam alat cetak, selanjutnya dikukus sesuai waktu yang telah ditentukan. Setelah dikukus, adonan didiamkan selama sehari semalam, kemudian dilakukan proses pemotongan. Selanjutnya dijemur selama 2 hari dengan sinar matahari yang cukup”. Tutur Bapak Purnomo
Menurut Bapak Purnomo
“sekecil apapun usaha kita, itu adalah milik kita sendiri dan kita adalah bos-nya”.
Beliau berharap ilmu yaang sudah diajarkan kepada para santri Ma’had Aly dapat diamalkan, dan dikembangkan kelak di masyarakat.
*)= Santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda Semester 6