Zaman sekarang adalah zaman dimana teknologi tidak bisa dipisah dengan kehidupan, termasuk di kalangan pesantren, terutama bagi santri. Zaman sekarang mayoritas santri lebih banyak yang meminati tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dibandingkan dengan hal akademik. Hal-hal yang berkaitan dengan teknologi tersebut pada tulisan ini lebih mengutamakan dalam online shop atau yang sejenisnya (dunia perbisnisan), oleh karena itu disini penulis ingin menuliskan apa saja yang diunggulkan dari santri yang suka berbisnis beserta kekurangannya.
Apa itu yang dimaksud santri pebisnis atau bahasa yang lebih keren disebut santripreneur ? santripreneur merupakan gabungan antara kata santri dengan entrepreneur, santri bisa diartikan dengan makna yang umum yaitu orang yang menuntut ilmu dan berdomisili di pesantren, dan entrepreneur itu merupakan pengambilan kata dari bahasa Inggris yang berarti wirausahawan atau yang biasa dikenal dengan pebisnis. Jadi kalau disimpulkan arti dari santripreneur adalah orang yang menuntut ilmu dan tinggal di pesantren yang mampu berwirausaha.
Dari pengertian tersebut bisa diketahui bahwa santripreneur itu lebih sering berada di dalam dunia perbisnisan dibandingkan dengan dunia akademik. Lalu apa dampak yang akan terjadi ? di sini penulis menilai berdasarkan mayoritas kejadian yang menyatakan bahwa santri yang sudah berurusan dengan hal yang berbau uang itu fokus untuk belajar kembali sudah hilang, meskipun sudah jelas bahwa Allah menghalalkan berbisnis (jual beli) sebagaimana firman-Nya :
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275).
Dan ditambah lagi di dalam kitab-kitab fiqh banyak menjelaskan tentang bisnis (jual beli). Itu sedikit dari dampak santri yang berkecimpung di dunia perbisnisan.
Santri yang sudah masuk di dalam dunia perbisnisan itu bisa:
- Fokus terhadap dunia perbisnisan sehingga dirinya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berbisnis daripada belajar atau mengaji. Hal ini akan berdampak buruk pada diri santri itu sendiri yang membuat dirinya tertinggal materi yang diajarkan atau bahkan tidak paham dengan hal yang diajarkan
- Membawa dampak negatif terhadap santri lainnya yang berada di pesantren karena peluang untuk berbisnis lebih diminati daripada peluang untuk belajar atau mengaji. Sehingga presentase santri yang belajar atau mengaji semakin berkurang.
- Memprioritaskan berbisnis daripada belajar atau mengaji, karena mudah dipahami dan mudah mempratikannya, ditambah lagi dengan keuntungan hasil yang menggiurkan, sehinnga banyak yang memprioritaskan untuk memilih belajar berbisnis daripada belajar hal hasilnya belum tentu berhasil.
Itu merupakan sedikit dari dampak negatif santripreneur terhadap hal-hal di sekitarnya. Dampak negatif tersebut tidak bisa menghilangkan dampak positif santripreneur yang begitu banyak oleh karena itu penulis juga menuliskan dampak positif santriprerneur agar terdapat bandingan yang seimbang dan tidak berkesan bahwa santripreneur merupakan hal yang sangat buruk.
Banyak sekali program-program yang gencar menyerukan santripreneur itu harus berkembang agar supaya bisa ikut andil dalam roda perekonomian negara. Sebagaimana definisi yang sudah tertera bahwa santripreneur bisa:
- Menjadi pendorong roda perekonomian negara Indonesia sehingga menjadikan Indonesia lebih baik.
- Mandiri dalam perekonomian sehingga tidak merugikan orang di sekitar dirinya.
- Memiliki wawasan yang luas dalam dunia berbisnis karena berbisnis itu tidak bisa dilakukan oleh seorang saja.
- Mempunyai banyak relasi sebagaimana pada poin sebelumnya bahwa bisnis memerlukan banyak orang supaya bisnis yang dijalin dapat berjalan lanca
- Mengamalkan nash ayat Al-Qur`an yang sudah disebutkan tadi atau bisa disebut dengan amal ibadah karena jual beli (bisnis) sudah terdapat dalil dasarnya di dalm Al-Qur`an dan juga sudah diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW sehingga mendapatkan pahala.
- Bersaing dengan pengusaha-pengusaha lain yang tidak berasal dari santri dalam berkontribusi terhadap perekonomian negara, jadi tidak ada alasan bagi santri ketika pulang dari pesantren mau kerja apa
Sebagai penutup tulisan ini, semua hal baik itu dampak buruk maupun baik itu hanya merupakan opini dari penulis belaka, jadi semua hal yang sudah tertera di atas itu tergantung sikap santri yang menjalaninya ada yang gagal ada juga yang sukses, karena jalur santri yang lulus dari pesantren itu tidak hanya bisnis semata melainkan ada yang lainnya seperti pejabat negara, bidang akademisi dan lain sebagainya.
___________________
Kontributor: Habib Maulana Syukron, santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda semester V