Tumbuhnya Nilai Kebersamaan di Pesantren

Kolom Santri1224 Dilihat

Oleh: Muhammad Salman Lutfi

Kebersamaan memiliki makna sebuah ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan atau persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama dan hubungan profesional biasa. Dalam kebersamaan juga memiliki beberapa aspek yang harus bisa diciptakan serta selalu dijaga, seperti memiliki satu visi atau satu tujuan, tidak memikirkan diri sendiri atau egois, memiliki kerendahan hati dan rela berkorban untuk teman. Dengan adanya aspek-aspek tersebut maka kebersamaan akan senantiasa terjaga. Ketika nilai-nilai kebersamaan ini sudah ada, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa akan muncul manfaat-manfaat dari adanya kebersamaan ini, antara lain :

1. Hidup akan menjadi lebih tentram dan damai.

Adanya kebersamaan menjadi sangat penting, karena dengan kebersamaan dan perilaku berdampingan dalam bermasyarakat maka kita bisa saling bertukar pikiran, pengalaman hidup, dan juga pendapat yang nantinya bermanfaat untuk kita sendiri di hari yang akan datang. Dengan adanya kebersamaan berbagai masalah juga akan mudah kita lewati dan teratasi.

2. Menciptakan lingkungan yang saling bersosialisasi dengan baik.

Pada hakikatnya manusia diciptakan Allah SWT sebagai makhluk sosial, yang mana antara satu sama lain ini saling membutuhkan. Karena itu, sangat penting menjaga kebersamaan dalam bermasyarakat agar tercipta lingkungan sosial yang baik.

3. Kita menjadi mudah bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain.

Adanya kebersamaan dapat melatih diri kita untuk menjadi pribadi sosial yang lebih baik dari hari ke hari. Semakin baik kita menerapkan nilai-nilai kebersamaan, maka akan semakin memudahkan kita untuk bersosialisasi dan bergaul dengan orang lain.

Nilai-nilai kebersamaan ini dapat banyak kita jumpai di dalam pesantren, karena di pesantren kita diajarkan untuk bisa saling menghargai perbedaan. Maksud dari perbedaan ini ialah orang yang belajar di pesantren pasti berasal dari berbagai daerah dan bermacam latar belakang, yang akhirnya dengan saling menghargai kita akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan menjadi pribadi yang baik. Di pesantren kita tidak akan pernah luput dari pahit manisnya hidup, karena di pesantren kita diajarkan untuk bersikap sederhana, apa adanya dan berketerbatasan. Dengan kebersamaan yang ada maka segala kesusahan kita, pasti akan mudah terlewati. Kenapa? Karena kesusahan itu tidak ditanggung oleh perindividu, akan tetapi dipikul secara bersama-sama. Hingga akhirnya sikap inilah yang akan menjadikan kita berkembang dan menjadi seorang dengan pribadi yang lebih baik.

Contoh kebersamaan di pesantren ialah makan bersama, kegiatan di pesantren itu semuanya terjadwal, begitu halnya Jam makan. Jadi ketika sudah masuk waktu makan, maka semua santri akan berbondong-bondong dan bersama-sama untuk menyerbu ruang makan. Inilah yang unik, di ruang makan ini kita semua antre sesuai urutan siapa yang datang lebih dahulu, tanpa pernah saling serobot dan mendahului antrean. Lalu keunikan lainnya, banyak dari para santri itu makannya kepungan (makan satu nampan untuk bersama-sama), bahkan mayoritas begitu. Dalam mengantre ini, kita diajarkan untuk dapat menghargai antara satu sama lain, dan juga kita diajarkan bahwa semua santri itu setara, tidak ada yang lebih tinggi posisinya, serta dengan adanya sikap mengantre ini maka tujuan kita akan mudah tercapai, yaitu makan. Berbeda halnya jika kita tidak mengantre. Maka tujuan ini akan sulit tercapai karena pasti akan terjadi kericuhan dan antara satu sama lain saling senggol untuk menjadi yang terdepan. Poin selanjutnya adalah dengan adanya makan bersama, maka ketika kita makan akan menjadi sangat nikmat, berbeda ketika kita makan sendiri. Dengan diajarkannya kita untuk makan bersama ini maka ketika salah seorang santri mendapat kiriman makanan dan jajanan, ia tidak akan memakannya sendiri, melainkan akan dimakan bersama dengan santri-santri lainnya. Hal inilah yang akan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik, dan kelak dimasyarakat kita akan memiliki sikap untuk mudah berbagi dengan sesama, karena kita tahu betapa pahitnya ketika seseorang itu tidak memiliki apa-apa.

Contoh selanjutnya ialah sholat berjama’ah, kerja bakti, belajar bersama dan masih banyak lagi contoh hal-hal yang dilakukan secara bersama-sama di dalam pesantren.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *