Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda menyelenggarakan Upacara detik-detik Proklamasi di halaman gedung Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda. Upacara tersebut dihadiri oleh santri banin, santri banat, serta muhadlir Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda. Upacara tersebut berlangsung dengan penuh khidmat, dimulai pada pukul 08.00 wib dan diakhiri dengan makan bersama selepas upacara selesai.
Berlangsung dengan khidmat dan sukses, Pasukan pengibar bendera Pesantren Maslakul huda (Paspemda) tampil dengan gagah lengkap dengan PDH serta sepatu pantofel. Pasukan pengibar tersebut, terdiri dari santri-santri terpilih semester satu sampai tujuh dengan dikomandoni oleh rekan Azmi Abdul Wafi. Sebelum memulai debutnya, pasukan pengibar bendera Pesantren Maslakul Huda terlebih dahulu menerima pelatihan secara intensif bersama dengan Yogi Marsilo, santri semester tujuh Ma’had Aly Maslakul Huda. Sehingga meskipun dengan waktu persiapan yang mepet dapat tampil dengan cukup memuaskan.
Upacara ini dilaksanakan berdasarkan mandat dari Bapak KH. Wakhrodi selaku Mudir Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda kepada ketua HIMAM seminggu sebelum upacara diselenggarakan. Meskipun bukan kegiatan yang direncanakan sejak awal, Ilmi dan rekan-rekan berhasil menyelengarakan kegiatan tersebut dengan baik. ” yah, Alhamdulillah sudah dapat berlangsung dengan baik dan memuaskan berkat effort dari teman-teman” ujar Ilmi selaku ketua HIMAM tahun ini.
Pada tahun ini, Bapak K. Ahmad Turmudzi yang menjadi pembina upacara Mahad Aly Pesantren Maslakul Huda. Beliau menyampaikan bahwa upacara peringatan hari ulang tahun ke-78 Republik Indonesia mempunyai makna penting sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. Upacara ini juga sebagai bentuk menghargai jasa para ulama, pahlawan, dan syuhada yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan bangsa oleh karena itu bangsa yang baik adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya. Beliau juga menyampaikan di hari yang merdeka ini kita juga harus mempunyai sikap dan jiwa yang merdeka pula seperti sadar diri, menghargai diri sendiri, dan percaya diri.
Khizam Ali, Departemen Jurmed