FIELD TRIP FIKIH LINGKUNGAN MASJID JAMI’ AL-ILHAM

Berita, Kegiatan1752 Dilihat

Kajen (30/6) – Ahad, 29 Juni 2025, Santri Ma’had Aly Maslakul Huda Semester 5 dalam mata kuliah Fiqh Sosial melaksanakan kegiatan studi lapangan atau field trip di salah satu masjid yang terletak di Desa Bakalan, Kabupaten Pati. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh maraknya isu-isu kontemporer seputar fikih lingkungan yang memerlukan studi lapangan untuk mengetahui relevansi dan implementasinya dalam masyarakat.

Kegiatan diawali dengan sowan ke ndalem Bapak Umar Farouq, selaku Ketua Yayasan Masjid Jami’ al-Ilham. Disana para santri diberikan penjelasan terkait penerapan fikih lingkungan di Masjid tersebut. Masjid Jami’ al-Ilham mengusung visi “Masjid Pencerah, Pemberdaya, dan Perekat Umat”, dan berkomitmen untuk menjadi pusat pencerahan, pemberdayaan, dan pemersatu umat.

Sebagai upaya menjadikan masjid ramah lingkungan dan mengaktualisasikan fikih berbasis lingkungan, Masjid Jami’ al-Ilham memiliki beberapa program implementasi yang sudah berjalan sejak tahun 2006, seperti sedekah sampah/rongsokan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan pemanfaatan sampah untuk kesejahteraan masjid, penggunaan air wudhu bekas untuk meningkatkan penghijauan masjid serta menghemat penggunaan air bersih, pemasangan saklar otomatis untuk menghemat energi.

Selain itu ada juga program tamanisasi, daur ulang kreatif seperti mengadakan workshop daur ulang sampah menjadi barang berguna, menjaga lingkungan desa bebas sampah dengan memberikan masing-masing rumah dengan keranjang sampah khusus sampah non organik yang mana pada setiap Jumat pagi akan diambil oleh Petugas untuk di daur ulang.

Kemudian terdapat program rutinan seperti Sosialisasi Fikih Lingkungan dengan mengadakan kegiatan berupa pengajian untuk meningkatkan pemahaman jama’ah tentang pentingnya menjaga lingkungan sesuai ajaran Islam. Dan praktik bersih-bersih masjid dan musholla. Ada juga program pengelolaan limbah kulit kerang yang menjadi problem di wilayah tersebut dan lain sebagainya.

Terdapat sebuah hadis yang menjelaskan 7 golongan yang mendapatkan naungan dari Allah, salah satunya adalah “rojulun qolbuhu muallaqun fil masajid” yakni orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Dalam konteks zaman dulu, masjid berpikir bagaimana caranya orang supaya datang sholat di masjid, namun konteks sekarang memikirkan bagaimana masjid bisa hadir melalui hati masyarakat meskipun mereka tidak pasti hadir di masjid. Nah melalui berbagai program lingkungan ini, masjid melakukan itu semua supaya hadir di hati masyarakat.” Tutur KH Umar, selaku Ketua Yayasan Masjid sekaligus inisiator BPRMI (Badan Pengelola Rongsokan Masjid al-Ilham)

Selain keberhasilan program-program tersebut, Masjid Jami’ al-Ilham juga telah mendapatkan pengakuan atas kinerja manajemennya. Sejak tahun 2015, masjid ini dinobatkan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Pati sebagai Masjid dengan Manajemen Terbaik. Pada tahun 2024, masjid ini meraih Juara 2 Nasional Kategori Masjid Ramah Lingkungan, mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Kegiatan field trip dilanjut dengan mengunjungi taman dan café Masjid Jami’ al-Iham. Taman dan café ini terletak di area belakang masjid yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas udara dan bentuk rekreasi serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Selanjutnya, para santri mengunjungi tempat pengelolaan sampah rongsokan yang nantinya hasil dari penjualan sampah rongsokan tersebut digunakan untuk mensejahterakan masjid. Program ini dulunya dikenal dengan slogan “Makmurkanlah Masjid walaupun dengan Rongsokan,” kemudian karena hasil dari rongsokan tersebut berhasil digunakan untuk mendirikan Madrasah Diniyah. Slogan tersebut berganti menjadi “Dari Rongsokan Untuk Pendidikan”.

Sebagai penutup kunjungan, Santri ditunjukan tempat pengelolaan limbah kulit kerang yang mana kulitnya nanti akan diolah menjadi tepung yang bermanfaat untuk pakan ternak dan pupuk organik. Program pengolahan limbah kulit kerang ini termasuk program baru yang diharapkan menjadi program yang sangat berdampak bagi lingkungan di desa tersebut dan dapat menyejahterakan masyarakatnya.

Hasil kegiatan field trip ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman dan implementasi fikih lingkungan di kalangan santri Ma’had Aly Maslakul Huda. Melalui pengamatan langsung terhadap model masjid hijau, para santri memperoleh wawasan konkret tentang aktualisasi ajaran fikih dalam menjawab tantangan lingkungan saat ini dan mengetahui secara nyata dampak yang dihasilkan baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. Serta para santri diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan kesadaran lingkungan berbasis nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *