Dewan Mahasantri Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (Dema Amali) wilayah Jawa tengah II mengadakan pertemuan dalam rangka Musyawarah Wilayah (Musywil) pertama yang berlangsung di Ma’had Aly Balekambang Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara.
Pertemuan dilaksanakan di Gedung Kampus Ma’had Aly Roudhotul Mubtadiin Balekambang pada hari kamis-jum’at (14-15/3/2019).
Dema Amali merupakan organisasi kemahasantrian di bawah naungan Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (Amali) yang dibentuk oleh tim panitia 9 dan diresmikan pada bulan lalu pada Kongres I Ma’had Aly Indonesia di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jawa Timur.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh 7 delegasi dari beberapa Ma’had Aly dan dihadiri sekitar 20-an mahasantri termasuk Presidium Nasional Dema Amali Ahmad Munib Sodiq.
Pembukaan acara dihadiri langsung oleh KH. Miftahuddin M.M mewakili Mudir Ma’had Aly Roudlotul Mubtadiin. Beliau berpesan, pertama: Ma’had Aly harus bisa memperkenalkan diri kepada awam sebab kenyataannya Ma’had Aly tergolong lembaga pendidikan baru. Kedua , Ma’had Aly mampu merawat dan menjaga tradisi-tradisi baik dari pesantren serta mengaktualisasikannya untuk menghadapi perkembangan zaman. Ketiga, Ma’had Aly juga harus ikut serta berperan aktif dalam kancah media sosial, berperan aktif dalam dakwah Islam moderat di sosial media sehingga dapat menekan bahkan mengalahkan paham-paham radikalisme yang disebarkan oleh oknum-oknum di luar sana.
Adapun ke-7 delegasi Ma’had Aly yaitu: 1. Ma’had Aly Balekambang Jepara (Hadits wa Ulumuhu) 2. Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati (Fiqh wa Ushuluhu) 3. Ma’had Aly PP Iqna ath-Thalibin Sarang Rembang (Tasawuf wa Thariqatuhu) 4. Ma’had Aly Fadhlul Jamil Sarang Rembang (Fiqh wa Ushuluhu) 5. Ma’had Aly al-Hasaniyyah Senori Tuban (Fiqh wa Ushuluhu) 6. Ma’had Aly Tasywiquth Thullab Salafiyah Kudus (Ilmu Falak) 7. Ma’had Aly Nurul Burhany Mranggen Demak (Qur’an wa Ulumuhu)
Presidium Nasional Munib juga menuturkan bahwa kita sebagai wakil dari Ma’had kita masing-masing, disini kita harus berperan aktif mencurahkan segala kemampuan untuk menyusun program atau membangun pondasi yang kuat sebelum Ma’had Aly menjadi terkenal di kalangan masyarakat luas, agar supaya ketika hal itu terjadi Ma’had Aly tetap berdiri kokoh dengan karakter yang memang sudah melekat , bukan hanya sekedar nama namun sudah memiliki eksistensi yang nyata.
Di waktu yang bersamaan, Musywil pertama juga digelar di pondok pesantren Lirboyo Kediri yang diikuti oleh beberapa Ma’had Aly dari wilayah Jatim I.
Ke depannya, para mahasantri serta pengurus Dema Amali pusat hingga wilayah diharapkan mampu menyusun program secara baik berdasarkan beberapa aspek yang sudah dijelaskan. Seperti, tujuan dari program itu sendiri, target secara kuantitatif dan kualitatifnya apa, sasarannya siapa dan lain sebagainya. Taruhlah semisal tahun ini hanya bisa menyusun satu program, namun sudah bisa dijalankan, itu akan menjadi sumbangan besar untuk kedepannya nanti. (Ilham & Iqbal)
Gambar: @mahadalybalekambang