Oleh Mahatma Falihuddin Daffa
Berdasarkan uraian penulis, Pancasila yang menjadi ideologi negara Indonesia lahir dengan berbagai latar belakang konflik. Sebagian kaum muslim menentang rumusan Pancasila karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. Melalui pendekatan trilogi epistemologi Islam, penulis menegaskan bahwa dalam Pancasila terkandung nila-nilai Islam. Penulis menggunakan pendekatan epistemologi Islam Muhammad Abid al-Jabiri yang terdiri dari bayani, burhani, dan irfani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pancasila berdasarkan ketiga epistemologi tersebut memiliki landasan dalam syariat. Dalam epistemologi bayani terdapat nas-nas syariat yang selaras bahkan mendukung nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Sementara itu, dalam epistemologi burhani, Pancasila sebagai dasar negara merupakan pilihan yang tepat. Pancasila dapat menjadi pemersatu pusparagam kebudayaan, tradisi, dan agama di Indonesia. Sedangkan dalam epistemologi irfani, Pancasila telah disetujui oleh KH. Hasyim Asy’ari melalui usaha batin yang beliau lakukan.
Baca selengkapnya makalah di bawah ini
(Mahatma) PANCASILA DALAM EPISTEMOLOGI ISLAM