PENURUNAN SEMANGAT BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN KULON BANON

Makalah549 Dilihat

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu hal yang penting bagi setiap individu, dengan belajar manusia dapat mengetahui banyak hal dan mengekspresikan nya menjadi suatu hal yang indah. Maka dari itu belajar menjadi sangatlah penting.

Begitu juga bagi seorang santri, belajar menjadi kegiatan yang selalu dilakukan setiap waktu, karena di dunia pondok pesantren sangatlah menekankan tentang belajar atau mengaji.

Tak lain juga di pondok pesantren kulon banon, namun dipondok pesantren ini terdapat penurunan rasa semangat belajar oleh para santrinya yang disebabkan banyak faktor seperti contoh, jumlah santri pondok kulon banon seluruhnya berkisar 285 santri namun yang mengikuti kegiatan belajar hanya sekitar 200 santri ,lantas kemana jumlah 85 santri yang lain?..

Hal  tersebut sangatlah ironis karena sebagai seorang santri adalah figur yang dipandang banyak orang sebagai sosok yang senantiasa belajar dan mengajai tentang ilmu agama ,namun mengapa realitanya masih banyak santri yang tidak belajar atau mengaji.Atas alasan tersebutlah penulis menjadikannya bahan analisis tugas mata kuliah metodo;ogi penelitian sosial di mahad aly ushul fiqh pesantren maslakul huda.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas ,penulis merumuskan beberapa masalah dasar dalam penelitian analisis sebagai berikut:

  1. Kenapa santri pondok pesantren kulon banon mengalami penurunan semangat belajar?…
  2. Apa yang menyebabkan turunnya semangat belajar santri pondok pesantren kulon banon?..

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatiff yang lebih memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus maupun wawancara.

D. Landasan Teori

Semangat dalam pengertian umum digunakan untuk mengungkapkan minat yang menggeb u dan pengorbanan untuk meraih tujuan1. Menurut Hariyati semangat adalah kesediaan perasaan yang memungkingkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih2, sedangkan menurut Hasibuan semangat adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal3.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalui prosedur latihan, menurut Mustaqim dalam buku Psikologi Pendidikan mendefinisikan pengertian belajar menurut beberapa ahli sebagai berikut:menurut  LyLE E.BOUME JR.Bruce R.R. Ekstrand belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatiftetap yang diakibatkan olehpengalaman dan latihansedangkan menurut Diffotd T. Morgan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil olahan yang lalu. Menurut Musthofa Fahmi sesungguhnya belajar adalah ungkapan yang menunjukkan tingkah laku atau pengalaman. Menurut Guilfrod belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari rangsangan4.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan banhwasannya semangat belajar adalah usaha memeperoleh sejumlah ilmu pengetahuan yang nantinnya akan mengubah tingkah laku seseorang .

Maka dapat diartikan bahwasannya penurunan semangat belajar adalah penurunan usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan.

2. PEMBAHASAN

Pembelajaran di pondok pesantren kulon banon dimulai setelah jamaah sholat subuh yang diisi dengan pengajian kitab hadits “jawahirul bukhori” karya Abu Abdillah Muhammad bin Ismail yang lebih dikenal dengan imam bukhori, pengajian tersebut diampu oleh KH Ahmad Muadz Thohir yang diikuti santri seluruh tingkatan mulai diniyah ula, diniyah wustho, tsanawiyah, aliyah, musyrif, dan mutakhorrijin. Kemudian dilanjutkan dengan pengajian alquran dan kitab yanbua yang diikuti santri tingkatan diniyah ula dan diniyah wustho dengan para ustadz pondok dan juga musyrif pondok, pengajian ini berjalan sangat efektif dan diikuti banyak santri dikarenakan diwaktu menjelang pagi dimana waktu segar setelah semalaman tidur, dan dikarenakan terdaopat sebagian ustadz yang sangat disiplin sekali dalam pembelajaran,

Sedangkan untuk santri tingkatan tsanawiyah dan aliyah merela bersiap siap untuk pberangkat belajar disekolah karena untuk dipagi hari merupajan waktu bersekolah untuk tingkatan tsanawiyah dan aliyah sesangkan disiang hari adalah waktu bersekolah untuk santri diniyah ula da diniyah wustho.

Pembelajaran santri diniyah ula dan wustho berjalan selama tiga sesi yaitu pengajian yanbua, pembelajaran ilmu alat(nahmu dan shorof),dan pelajaran sekolah, namun dalam realitanya pada sesi kedua dan ketiga banyak santri yang tidak mengikutnya dikarenakan rasa kantuk yang datang disaat sela sela waktu belajar.

Diwakttu siyang saatnya bagi santri tingkatan diniyah ula dan diniyah wustho berangkat sekolah sedangkan untuk santri tsanawiyah dan aliyah pulang sekolah, diwwaktu siang hari adalah waktu istirahat bagi santri setelah seharian bersekolah, diwaktu ini tidak ada pembelajaran namun pada realitanya banyak santri tidak memanfaatkannya untuk beristirahat melainkan banyak yang justru bermain bola, keluar pondok, ngopi, hingga bermain ps, sehingga diwaktu yang seharusnya beristirahat malah diguanakan untuk hal lain sehingga menjadi tidak teraturnya kegiatan belajar dimalam hari

Di malam hari kegiatan pembelajaran dimulai mulai setelah waktu maghrib yang diisi dengan mengaji dan menghapal kitab hapalan sekolah namun realitanya banyak santri yang tidak melakukan kegiatan tersebut dikarenakan diisi dengan mandi setelah bermain bola dan keluar pondok.

Pembelajaran berlanjut pada pukul 20.00-22.00 yang diisi dengan pembelajaran materi sekolah yang diikuti seluruh santri tingkatan.namun pada realitanya juga banyak sekali santri yang tidak mengikutinya dikarenakan tidur setelah kelelahan akan aktifitas yang tidak teratur5.

Dimalam hari juga banyak tingkatan aliyah yang sering begadang hingga larut malam yang menjadikannya tidak bersemangat dalam belajar disekolah6.

Selain hal diatas terdapat hal yang menyebakan penurunan semangat belajar yaitu kurangnya motivasi semangat belajar pada santri yang justru sangat diperlukan dalam mendorong semangat belajar santri7.

3. PENUTUP

Semangat belajar adalah termasuk syarat didapatkannya keberhasilan ilmu seperti syair yang di ungkapkan oleh sayyidina ali bin abi thalib yang artinya; “ketahuilah ! engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara ,yang akan aku sampaikan semuanya padamu. Yakni cerdas.semangat,sabar,biaya,petunjuk guru,dan lamanya waktu”8. Maka sangatlah penting rasa semangat dalam belajar .janganlah sampai semangat belajar itu turun karena bahwasannya dapat menjadi sebuah celaka bagi seseorang.

4. DAFTAR PUSTAKA

Yahya, Harun. Zeal and Enthusiam Described in the Quran(Surabaya;Risalah Gusti, 2003),5.

Asnawi,Sahlan. Semangat Kerja dan Gaya Kepemimpinan.Jurnal Psikologi No,2:87 Universitas Persada Indonesia, 2010

Hasibuan, Organisasi dan Motivasi,(Jakarta: PT Bumi Aksara,2009)

Mustaqim,Psikologi Pendidikan,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,20040,34

Wawancara dengan Muhammad Aziz (25,februari 2023)

Wawancara dengan Najmuts Tsaqib,(25 februari 2023)

Wawancara dengan Khoirul Anam (25,februari 2023)

Ismail, Ibrahim .Syarh Ta’limul Mutaallim.

 

David Bahtiar,

Santri Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda semester 4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *