Kiai Malik Madani: Santri-santri harus belajar dari teladan dan keilmuan Kiai Sahal

Berita, Kegiatan753 Dilihat

Peringatan Haul dan 1000 hari wafatnya Kiai Sahal menjadi momentum bagi santri-santrinya untuk melanjutkan perjuangan. Hal ini disampaikan KH Malik Madani, Katib ‘Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2010-2015 dalam acara tahlil umum di Pesantren Maslakul Huda, Ahad (2 /10).

Pengasuh Pesantren Maslakul Huda, KH. Abdul Ghoffar Rozin, dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada para kiai, santri dan warga yang hadir untuk mendoakan Kiai Sahal. “Terima kasih atas semua yang rawuh, semoga menjadi kebaikan untuk kita semua” ungkap Gus Rozin yang kini menjabat Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU.

Dalam Ceramahnya, Kiai Malik Madani mengungkapkan bahwa sosok Kiai Sahal adalah seorang ulama yang langka. “Kiai Sahal harus menjadi teladan bagi kita semua, beliau orang alim yang langka. Kiai Sahal lahir dari keluarga kiai besar, namun tidak terjebak pada bayang-bayang kebesaran masa lalu. Justru, Kiai Sahal mampu tegak berdiri untuk membangun kesuksesan”, tutur Kiai Malik.

Ketika menjadi Katib ‘Am Kiai Sahal, Kiai Malik Madani mendapatkan banyak pelajaran berharga diantaranya dalam hal kedisiplinan, visi, niat pengabdian dan konsistensi.“Dalam segala hal, saya sebenarnya tidak pantas memberi ceramah pada agenda penting ini. Tapi, saya beranikan demi kecintaan dan pengabdian saya kepada Kiai Sahal,” terang Kiai Malik.

Dalam kisah yang disampaikan, Kiai Malik sangat kagum dengan sosok Kiai Sahal. “Saya menjadi sekretaris Kiai Sahal, di jajaran Syuriah PBNU, sebagai Katib ‘Am. Pada waktu itu, Kiai Sahal menjadi Rais ‘Am. Saya belajar banyak dari Kiai Sahal.Beliau itu guru saya. Santri-santri harus belajar dari teladan dan keilmuan Kiai Sahal,”ungkapnya.

Acara tahlil umum ini dihadiri oleh KH Kafa Bihi Mahrus dari Pesantren Lirboyo, KH Nafi’ Abdillah dan KH Zaky Abdillah Kajen Pati, KH Moh Khoiruzzad Kencong Jawa Timur, KH. Aniq Muhammadun Pakis, KH Baha’uddin Nuralim Ketua Tim Lajnah Mushaf UII, Bupati Pati Haryanto, Jajaran Pengurus Masjid Agung Jawa Tengah, warga Kajen dan ribuan santri.

Tahlil umum tersebut menjadi puncak sekaligus penutup dari acara-acara yang telah diselenggarakan panitia 1000 hari wafatnya Kiai Sahal. Sebelumnya telah diselenggarakan Seminar dan Call Paper Fiqh Sosial (Pusat FISI/IPMAFA), Peresmian Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda Fi Ushul al-Fiqh oleh Mentri Agama, Lukman Hakim Saifuddin sekaligus Seminar nasionalbertajuk “Dari Pesantren Untuk Negri; Peran Pesantren Dalam Mempersiapkan Mutafaqqih Fi Ad-din Melalui Ma’had Aly Sebagai Basis Pembangunan Mental Bangsa”, Bakti Sosial berupa pengobatan geratis untuk para santri dan masyarakat Kajen, Khataman Al-Qur’an, dan juga Temu Alumni Pesantren Maslakul Huda dan Pesantren Putri al-Badi’iyyah (PESILBA).