Oleh: Syahid
(Santri Ma’had Aly PMH Semester VI)
Indonesia termasuk negara berkembang yang tidak bisa dipungkiri masih tertinggal dalam aspek infrastruktur. Dalam infrastruktur kesehatan, pendidikan maupun transportasi kita masih belum bisa dikatakan layak bagi masyarakat kita. Masih banyak di berbagai daerah Indonesia ditemukan kurangnya tempat pendidikan, sarana pendidikan. Hal tersebut tentunya membuat masyarakat kita mengalami berbagai kesulitan dan masalah.
Namun dalam 8 tahun terakhir Indonesia mulai serius dalam membangun maupun merawat infrastruktur, salah satunya Indonesia telah membangun sepanjang 1.900 Km jalan tol jika dibandingkan dengan tahun 1978-2014 yang hanya membangun 789 Km jalan tol. Hal ini menjadi bukti bahwa pemerintahan Indonesia mulai serius dalam pembangunan infrastruktur. Bukan hanya jalan, Indonesia juga telah membangun infrastruktur baru di antaranya 30 waduk, 18 pelabuhan, 21 bandara dan beberapa marina.
Pemerintahan Indonesia juga telah memulai proyek pemindahan ibu kota yaitu ibu kota negara (IKN) nusantara yang bertempat Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Proyek ini memiliki luas kurang lebih 56.180 hektar yang nanti diperkirakan akan membuka 4.811.000 lapangan pekerjaan pada tahun 2045. Salah satu dampak dari proyek ini adalah pemerataan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Setelah pemerintahan Indonesia telah mulai serius dalam pembangunan infrastruktur negara, kita sebagai masyarakat Indonesia juga harus mendukung, mengawasi dan mengiringi pembangunan infrastruktur negara, agar nantinya hasil yang ditargetkan dapat direalisasikan secara optimal.
Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari pembangunan infrastruktur bagi Indonesia, salah satu yang paling utama adalah berkembangnya ekonomi masyarakat dan negara. Maka dari itu infrastruktur menjadi hal paling penting jika sebuah negara ingin menjadi lebih maju. Ekonomi adalah pondasi negara dan pondasi ekonomi adalah infrastruktur.